cover
Contact Name
STT Jaffray
Contact Email
sttjaffraymakassar@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
sttjaffraymakassar@yahoo.co.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Penerbitan Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Jalan Gunung Merapi No. 103 Makassar, 90114
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Jaffray
ISSN : 18299474     EISSN : 24074047     DOI : -
Jurnal Jaffray adalah jurnal peer-review dan membuka akses yang berfokus pada mempromosikan teologi dan praktik pelayanan yang dihasilkan dari teologi dasar, pendidikan Kristen dan penelitian pastoral untuk mengintegrasikan penelitian dalam semua aspek sumber daya Alkitab. Jurnal ini menerbitkan artikel asli, review, dan juga laporan kasus yang menarik. Review singkat yang berisi perkembangan teologi, tafsiran biblika dan pendidikan teologi yang terbaru dan mutakhir dapat dipublikasi dalam jurnal ini.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013" : 7 Documents clear
Implementasi Strategi Pembinaan Menuju Pertumbuhan Rohani Pemuda Gkii Jemaat Sidu’ung Muara Berau Mika Mika; Petronella Tuhumury
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.84

Abstract

Tujuan karya ilmiah ini adalah Pertama, menemukan faktor-faktor penyebabserta masalah pemuda Jemaat Sidu’ung tidak mengalami pertumbuhan rohani. Kedua,memberikan strategi yang efektif untuk meningkatkan pembinaan terhadap pemudasehingga mengalami pertumbuhan rohani.Metode yang digunakan dalam penyusuanan karya ilmiah ini adalah: Pertama,penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data dari kamus, Alkitab, buku-buku,majalah, koran, diktat. Kedua, melalui wawancara responden, kuisioner untukmemperoleh informasi sebagai data lapangan.Kesimpulan karya ilmiah ini adalah: Pertama, penghambat pertumbuhanrohani pemuda GKII Sidu’ung Muara adalah karena belum terjadi pertobatan yangsesungguhnya di kalangan pemuda. Kedua, fakta di lapangan menunjukkan adanyakendala-kendala yang menghambat dalam pertumbuhan rohani pemuda GKIISidu’ung Muara yaitu: 1) kurangnya dedikasi seorang Pembina pemuda terhadappelayanan pemuda. 2) Kurangnya persekutuan. 3) Lingkungan sosial yang kurangmendukung pertumbuhan rohani pemuda. 4) Program pelayanan pemuda kurangmenarik. Ketiga, beberapa upaya atau strategi pembinaan yang efektif dalammeningkatkan kualitas kerohanian pemuda adalah dengan melakukan perkunjungansecara teratur, melalui pemahaman Alkitab, mengadakan retret, menyelenggarakanKKR, Penginjilan Pribadi dan menata persekutuan dengan kreatif.
Konsep Manusia Baru Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam Efesus 4:17-32 Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya Darius Darius; Robi Panggarra
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.80

Abstract

Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, menjelaskan konsepbiblika mengenai manusia baru dalam perspektif Efesus pasal 4:17-32. Kedua,menjelaskan implementasi manusia baru dalam kehidupan orang percaya.Penulisan karya ilmiah ini menggunakan hermeneutika metode eksegesisAlkitab dan penelitian literatur, dan teknik pengumpulan data yang digunakan olehpenulis ialah mengadakan penelitian atau observasi terhadap Alkitab, dan sebagaisumber pendukung yaitu buku-buku, majalah, naskah, program bible study, daneksplorasi internet yang ada hubungannya dengan konsep manusia baru.Adapun kesimpulan karya ilmiah “Konsep Manusia Baru BerdasarkanPerspektif Paulus Dalam Efesus 4:17-32 Dan Implementasinya Dalam KehidupanOrang Percaya” adalah: Pertama, manusia lama adalah manusia yang berjalanberdasarkan pengertiannya sendiri, tidak mengenal Allah, memiliki pikiran yang siasia,pengertiannya digelapkan, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, memilikihati yang degil, hati tumpul, sehingga menyerahkan dirinya kepada hawa nafsu danmengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Kedua, manusia baru adalahmanusia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dankekudusan, di mana orang-orang yang percaya kepada Kristus memiliki kedudukanbaru yaitu dari kebinasaan dipindahkan kepada hidup yang kekal dan manusia yangterus diperbaharui serta dipersatukan dengan Kristus. Ketiga, sebagai manusia barudi dalam Kristus, orang percaya tidak lagi menjadi senjata-senjata kelaliman tetapisebaliknya menjadi senjata-senjata kebenaran dan hidup memuliakan Allah.
Pemulihan Traumatik Terhadap Penyintas Yang Mengalami Pelecehan Seksual Di Masa Kanak-Kanak Di Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar Betty Huang; Ivone Patti Palar
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.81

Abstract

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, untuk mengenali dampaktraumatik yang dialami oleh mereka yang mengalami pelecehan seksual. Kedua, untukmenemukan cara-cara pemulihan bagi penyintas terhadap dampak traumatik yangdialami karena pelecehan seksual tersebut.Adapun metode penulisan yang digunakan adalah: metode penelitiankuantitatif dengan teknik pengumpulan data dan analisis data dengan observasilangsung, penyebaran angket, dan wawancara.Adapun kesimpulan karya ilmiah ini adalah: Pertama, dampak negatif yangdialami anak-anak akibat pelecehan seksual akan mendatangkan trauma jangkapanjang yang disebut juga Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atauPenyimpangan Jiwa Akibat Tekanan Traumatik (PJATT). Kedua, salah satu pintupemulihan adalah dengan mengenal pokok permasalahan, memiliki sikapketerbukaan, dan melibatkan Allah dalam proses pemulihan. Ketiga, prosespengobatan dan pemulihan dapat terjadi bila dilakukan dengan menggunakanpelayanan holistik yaitu pelayanan medis, pelayanan psikologis, pelayanan hukumatau advokasi (pendampingan), dan pelayanan rohani.
Optimalisasi Hubungan Antargereja Di Doyo Sentani Sebagai Upaya Menunjang Keesaan Gereja Otinel Kaway; Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.77

Abstract

Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pengaruh kerjasama dalampersekutuan bersama antargereja dapat mengoptimalkan sesuatu yang berguna untukmambawa perubahan dalam gereja-gereja lokal di Doyo SentaniMetode penelitian yang digunakan adalah: Pertama, studi kepustakaan yangmendukung pembahasan tulisan ilmiah ini. Kedua, melalui angket yang disebarkan keseratus responden, guna mendapat masukan dan sekaligus menjadi dasar yangmenguatkan penelitian serta memiliki bobot ilmiah. Ketiga, wawancara, yaitumelakukan percakapan langsung atau wawancara melalui beberapa pertanyaan lisankepada responden atau anggota jemaat juga kepada pemimpin dalam jemaat (pendeta,penatua, syamas, majelis) yang dituakan dan sebagai panutan dalam jemaat di tujuhdenominasi gereja yang ada di Doyo Sentani.Kesimpulan penelitian ini adalah: Pertama, Kesatuan dalam hubungankerjasama pelayanan antargereja di Doyo Sentani dapat tercipta apabila semuaorang percaya sungguh-sungguh memahami arti persekutuan yang dimaksudkan olehTuhan Yesus Kristus. Kedua, Hubungan antargereja sebagai upaya dan sarana untukmengkomunikasikan Injil Yesus Kristus bagi anggota jemaat yang tidak aktif, sertameningkatkan mutu rohani jemaat secara menyeluruh. Ketiga, Optimalisasihubungan kerjasama pelayanan melalui persekutuan bersama antargereja lokal diDoyo Sentani dapat dicapai karena hal itu merupakan kebutuhan. Pemimpin gerejadan anggota jemaat yang memahami kepentingan dari persekutuan bersama dapatmewujudkannya melalui pengoptimalisasian hubungan kerjasama antargereja lokaldi Doyo.
Analisis Pengaruh Nyanyian Jemaat Terhadap Kualitas Ibadah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar Rohani Siahaan
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.82

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, sejauh mana nyanyian jemaatmemengaruhi kualitas penyembahan umat dalam ibadah Gereja Protestan diIndonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar. Bagaimana umatmenyikapi nyanyian jemaat sebagai suatu liturgi, erat hubungannya untukmeningkatkan kualitas ibadah penyembahan umat di gereja protestan tradisionalseperti GPIB.Metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Data dikumpulkan secarainduktif melalui observasi kepada jemaat yang terdiri dari para pelayan musik(organis, kantoria, paduan suara), jemaat awam secara random untuk kemudiandianalisis..Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat tidak sepenuhnya tahu,kenal, dan sadar akan hakikat nyanyian dalam ibadah. Jemaat banyak tidakmemahami hubungan nyanyian dengan liturgi berlandaskan muatan teologia Alkitab,dan tradisi, sehingga jemaat cenderung bersikap acuh tak acuh dalam meresponnyanyian, begitupun pada saat menyanyikannya. Perbedaan pendapat di antarajemaat tentang penggunaan istilah penyembahan yang kurang dikenal dan tidak biasadi kalangan protestan tradisional – kata penyembahan sering dimaknai sebagaisebuah ritual khusus dalam liturgi ibadah kaum kharismatik – sehingga menjadipenghambat dalam memahami nyanyian sebagai sarana penyembahan dalam liturgi.
Tinjauan Teologis: Allah Menyesal Berdasarkan Perspektif Kitab Kejadian Pasal 6:6-7 Yetris Elbaar; Peniel C.D. Maiaweng
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.78

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Pertama, untuk menjelaskan makna Allahmenyesal melalui pemaparan eksposisi nas di dalam kitab Kejadian 6:6-7, supayadapat menghasilkan kerangka pemahaman yang benar tentang Allah sebagaiPencipta. Kedua, untuk mendapatkan pemahaman yang benar mengenai Allahmenyesal berdasarkan penjelasan implikasi teologis. Ketiga, supaya orang percayadapat mengerti makna mengenai Allah menyesal dalam kitab Kejadian 6:6-7 yangdijabarkan dalam implikasi praktis.Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metodologi eksposisi, denganmenggunakan prinsip-prinsip hermeneutika, yaitu dengan kajian eksegesis Alkitabmengenai Allah menyesal berdasarkan Kejadian 6:6-7 dan melalui penelitiankualitatif, yaitu dengan penggunaan buku-buku di perpustakaan yang berkaitandengan konsep judul karya ilmiah.Kesimpulan karya ilmiah ini adalah: Pertama, Allah yang menyesal adalahAllah yang konsisten terhadap sifat dan karakter-Nya. Kedua, Allah yang menyesaladalah Allah yang harus dipahami melalui konteks firman Tuhan. Berdasarkankonteks Kejadian 6:6-7 Allah menyesal adalah Allah yang menyatakan pengakuan-Nya sebagai pencipta (6:6). Dan Mengungkapkan keputusan Allah (6:7). Ketiga,Allah menyesal adalah Allah yang tidak dapat menyangkal diri-Nya sebagai Allahyang ingin menyatakan bahwa Ia sangat berduka, tetapi harus menyatakankeadilannya sebagai Allah dan harus menghukum kejahatan manusia. Keempat,Allah menyesal adalah Allah yang menghendaki supaya manusia hidup dalamperaturan dan hukum-hukum yang Allah tetapkan dalam kehidupannya.
Okultisme Dalam Pelayanan Pastoral Rahel Jum Juld; I Ketut Enoh
Jurnal Jaffray Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i2.83

Abstract

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, memberikan pemahamantentang strategi dan pengaruh okultisme dalam pelayanan. Kedua, menunjukkanbagaimana cara melayani orang-orang yang dikuasai oleh okultisme.Metode yang digunakan dalam penyusuanan karya ilmiah ini adalah:memakai metode penelitian studi kepustakaan yakni penulis mengambil data-datadari buku-buku perpustakaan dan tulisan-tulisan lainnya yang memiliki hubungandengan karya ilmiah ini, juga pengalaman penulis dalam pelayanan okultismemerupakan dukungan dalam penulisan karya ilmiah ini.Adapun kesimpulan karya ilmiah “Okultisme dalam Pelayanan Pastoral”adalah: Pertama, okultisme dalam pelayanan pastoral merupakan bagian yang kaitmengait dengan pemberitaan Injil. Manusia harus diinjili supaya menerima Yesussebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan orang yang telah diselamatkan harus jugadilepaskan dari kuasa gelap atau kuasa setan. Kedua, okultisme dalam pelayananpastoral menjadi sangat penting bagi pelayanan pastoral karena iblis adalah musuhkita. Oleh karena itu, hamba-hamba Tuhan harus yakin bahwa iblis ada dan tetapbekerja memengaruhi umat Tuhan dan hamba-hamba Tuhan harus siap membelaumat Tuhan dengan melawan iblis dengan iman yang teguh. Ketiga, penguraianokultisme dalam pelayanan pastoral adalah merupakan acuan yang dapat dijadikanpedoman oleh hamba-hamba Tuhan dalam mengadakan pelepasan umat Tuhan darikuasa-kuasa gelap, sehingga umat Tuhan menjadi umat pemenang dari kuasa dosadan iblis.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 2 (2023): October 2023 Vol 21, No 1 (2023): April 2023 Vol 20, No 2 (2022): October 2022 Vol 20, No 1 (2022): April 2022 Vol 19, No 2 (2021): October 2021 Vol 19, No 1 (2021): April 2021 Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Jaffray 18, no. 1 April 2020 Vol 18, No 2 (2020): October 2020 Vol 18, No 1 (2020): April 2020 Vol 17, No 1 (2019): Jurnal Jaffray Volume 17, no. 1 April 2019 Vol 17, No 2 (2019): Oktober 2019 Vol 17, No 1 (2019): April 2019 Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018 Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018 Vol 16, No 2 (2018): Oktober 2018 Vol 16, No 1 (2018): April 2018 Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017 Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017 Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017 Vol 15, No 1 (2017): April 2017 Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 2 (Oktober 2016) Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 2 (Oktober 2016) Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016 Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016 Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016 Vol 14, No 1 (2016): April 2016 Vol 13, No 2 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13, No. 2 Oktober 2015 Vol 13, No 2 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 2 Oktober 2015 Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015 Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015 Vol 13, No 2 (2015): Oktober 2015 Vol 13, No 1 (2015): April 2015 Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014 Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014 Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 1 April 2014 Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 1 April 2014 Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014 Vol 12, No 1 (2014): April 2014 Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013 Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013 Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013 Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013 Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013 Vol 11, No 1 (2013): April 2013 Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 2 Oktober 2012 Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 1 April 2012 Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012 Vol 10, No 1 (2012): April 2012 Vol 10, No 2 (2012): Vol 10, No 1 (2012): Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 2 Oktober 2011 Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 1 April 2011 Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011 Vol 9, No 1 (2011): April 2011 Vol 9, No 2 (2011): Vol 9, No 1 (2011): Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010 Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010 Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 1 April 2010 Vol 8, No 2 (2010): Oktober 2010 Vol 8, No 1 (2010): April 2010 Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009 Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009 Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 Vol 7, No 2 (2009): Oktober 2009 Vol 7, No 1 (2009): April 2009 Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Jaffray Volume 6, No. 2, Oktober 2008 Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Jaffray Volume 6, No. 2, Oktober 2008 Vol 6, No 2 (2008): Oktober 2008 Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Jaffray Volume 5, No. 1 Desember 2007 Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Jaffray Volume 5, No. 1 Desember 2007 Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006 Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006 Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Jaffray Volume 3, No. 1, Juni 2005 Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Jaffray Volume 3, No. 1, Juni 2005 Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004 Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003 More Issue